Alpukat (Persea americana) merupakan tumbuhan asli Amerika Tengah dan Meksiko. Iklim tropis tempat alpukat tumbuh di negara asalnya membuat alpukat dapat hidup di berbagai wilayah tropis lain termasuk di Indonesia.
Alpukat berasal dari famili Lauraceae sehingga masih ‘bersaudara’ dengan kayu manis dan kampfer. Klasifikasi ilmiah dari buah alpukat adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Orde : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana
Alpukat memiliki kulit hijau, berdaging buah tebal, dan berbentuk bulat seperti pir atau telur. Alpukat seringkali dijuluki sebagai ‘superfood’ karena banyaknya komposisi nutrisi dan fitokimia buah tersebut dibandingkan dengan buah-buahan lainnya (Noorul et al., 2016).
Selain menjadi superfood yang kaya manfaat, rupanya alpukat juga memiliki berbagai fakta unik yang mungkin belum diketahui banyak orang. Berikut adalah beberapa fakta unik dari buah alpukat:
Glutathione merupakan antioksidan yang memiliki peran penting dalam detoksifikasi tubuh dan mengurangi kerusakan sel akibat antioksidan. Glutathione dapat mendetoksifikasi racun xenobiotik (senyawa dari luar tubuh) dan komponen endogen (senyawa dalam tubuh) tubuh yang sudah tidak memiliki fungsi lagi. Alpukat ternyata mengandung glutathione yang lebih banyak dari buah-buahan lainnya. Itu sebabnya, alpukat dapat menjadi agen detoksifikasi yang paling efektif untuk tubuh (Bhuyan et al., 2019; Pizzaro, 2014).
Mentega sering digunakan sebagai bahan untuk pembuatan olahan seperti kue. Padahal, mentega mengandung lemak dan kalori yang sangat tinggi sehingga harus dihindari untuk mencegah efek terlalu banyak kalori seperti peningkatan berat badan.
Alternatif terbaik untuk mengganti mentega sebagai bahan olahan makanan adalah alpukat. Alpukat memiliki konsistensi dan tekstur yang mirip dengan mentega dan mengandung lemak tidak jenuh, protein, dan vitamin yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan (Yusuf & Paramita, 2019).
Ternyata alpukat termasuk dalam kategori buah beri. Buah beri sendiri sebenarnya merupakan buah berdaging terbentuk dari ovarium bunga. Buah beri memiliki bagian daging buah bernama pericarp yang melingkupi satu atau lebih biji. Alpukat memiliki lapisan daging buah berupa pericarp yang membungkus satu biji besar berwarna cokelat di tengahnya. Sangat sesuai masuk dalam kelompok beri-berian (Noorul et al., 2016).
Etilen oksida merupakan hormon yang dihasilkan tumbuhan mengatur pertumbuhan dan perkembangan buah, termasuk pematangan buah. Apel dan pisang diketahui merupakan salah satu buah yang bisa menghasilkan banyak etilen oksida. Apabila ditempatkan bersama apel, maka alpukat akan lebih cepat matang karena terpapar banyaknya etilen oksida yang dihasilkan oleh apel (Hershkovitz et al., 2010)
Demikian fakta-fakta unik tentang buah alpukat. Untuk dapatkan informasi terkait herbal dan kesehatan, Anda dapat mengunjungi website Widya Herbal dan media sosial Widya Herbal. Anda juga dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal di playstore dan appstore atau bergabung dengan Grup WhatsApp untuk mendapatkan konsultasi kesehatan GRATIS dan intensif bersama dokter dan apoteker kami!
Bhuyan, D. J., Alsherbiny, M. A., Perera, S., Low, M., Basu, A., Devi, O. A., Barooah, M. S., Li, C. G., & Papoutsis, K. (2019). The odyssey of bioactive compounds in Avocado (Persea Americana) and their health benefits. Antioxidants, 8(10). https://doi.org/10.3390/antiox8100426
Hershkovitz, V., Friedman, H., Ben-Arie, R., Feygenberg, O., Pesis, E., & Goldschmidt, E. E. (2010). The role of ethylene receptors in avocado ripening. Acta Horticulturae, 858(March), 143–148. https://doi.org/10.17660/actahortic.2010.858.17
Noorul, H., Ahmad, N., Nesar, A., Zafar, K., Khalid, M., Zeeshan, A., & Vartika, S. (2016). Health benefits and pharmacology of Persea americana mill . (Avocado). International Journal of Research in Pharmacology & Pharmacotherapeutics, 5(2), 132–141.
Pizzaro, J. (2014). Glutatione. Farmacia e Clinica, 13(1), 8–12.
Yusuf, M. B., & Paramita, O. (2019). Pemanfaatan Buah Avokad (Persea Americana Mill.) sebagai Substitusi Mentega dalam Butter Cookies. Teknobuga, 7(2), 79–87.
Sumber gambar: