Jantung merupakan organ paling vital untuk kehidupan manusia. Di samping fungsi jantung dalam memompa darah berisi oksigen, nutrisi, dan zat-zat vital lain ke seluruh tubuh, jantung sendiri juga memerlukan darah untuk tetap berdetak.
Darah dialirkan ke otot jantung (miokardium) agar otot jantung tetap bisa berfungsi dengan baik. Gangguan aliran darah ke otot jantung tentunya dapat mengganggu proses distribusi darah ke seluruh tubuh sehingga fungsi sel-sel tubuh terganggu. Gangguan ini disebut sebagai infark miokard atau lebih dikenal sebagai serangan jantung.
Infark miokard/myocardial infarction (MI) atau serangan jantung adalah gangguan pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung. Karena suplai darah yang terganggu, maka sel-sel penyusun jantung tidak bisa mendapatkan kebutuhan oksigen, nutrisi, dan zat vital lain.
Bila sel tidak bisa mendapatkan kebutuhan dasarnya untuk hidup, maka terjadi kematian sel dan jaringan penyusun jantung. Ketika kondisi terjadi, maka berpotensi ada deteriorasi hemodinamik (perburukan sistem peredaran darah) dan akhirnya menyebabkan kematian mendadak (Ojha & Dhamoon, 2022; Singh & Jat, 2021).
Risiko kematian mendadak akibat serangan jantung akut mencapai 30%, artinya 1 dari 3 orang yang mengalami serangan jantung berpotensi meninggal dunia. Angka ini menyebabkan serangan jantung menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia (Ojha & Dhamoon, 2022).
Serangan jantung sebagian besar disebabkan karena penyakit arteri koroner. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan mengalami serangan jantung meliputi:
Selain itu, orang-orang dengan usia lanjut, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit serangan jantung (Ojha & Dhamoon, 2022).
Risiko kematian tinggi akibat serangan jantung membuat pencegahaan harus dilakukan sedini mungkin. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung.
Asap rokok dari perokok aktif maupun pasif meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular. Selain itu, kurangi konsumsi alkohol untuk mengurangi potensi kerusakan sel-sel jantung dan pembuluh darah (Reamy et al., 2018).
Kurangi konsumsi lemak terutama lemak jenuh hingga tidak lebih dari 10% konsumsi harian tubuh. Selain itu, konsumsi garam juga harus dikurangi hingga kurang dari 5 gram setiap harinya (Reamy et al., 2018).
Aktivitas fisik ringan yang dilakukan secara rutin juga bagus untuk menyehatkan jantung dan pembuluh darah. Jaga berat badan agar tetap ada dalam batas berat badan ideal (BMI ideal 18,5 – 25) agar pembuluh darah dan jantung tidak terhimpit lemak tubuh (Reamy et al., 2018).
Widya Herbal Indonesia memformulasikan herbal multikomponen dengan khasiat berharga untuk mencegah dan membantu memperbaiki kondisi jantung dan pembuluh darah sehingga menurunkan risiko terjadinya serangan jantung.
Kandungan ekstrak gamat emas (Golden Stichopus variegatus), ekstrak ikan gabus (Channa striata), dan ekstrak purwaceng (Pimpinella pruatjan) dalam produk unggulan Widya Herbal Indonesia, PRASCITTA, yang kaya akan asam lemak, protein, dan senyawa fitokimia lainnya dapat memberikan manfaat untuk memperlancar aliran darah, mencegah pembekuan darah, dan menguatkan dinding pembuluh darah.
Selain itu, produk unggulan lain yaitu NIRVATAYA yang mengandung ekstrak buah cermai (Phyllanthus acidus) dan ekstrak kunci pepet (Kaempferia angustifolia) dapat secara sinergis mengurangi penumpukan plak kolesterol dan lemak di pembuluh darah. Kombinasi antara PRASCITTA dan NIRVATAYA tentunya dapat memberikan efek sinergis yang lebih baik dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda.
Produk PRASCITTA dan NIRVATAYA dapat Anda peroleh melalui Customer Service Widya Herbal Indonesia atau melalui website Widya Herbal Indonesia. Kunjungi laman media sosial kami untuk informasi lebih lanjut. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore yang menyediakan Konsultasi Herbal dan Artikel Kesehatan secara GRATIS!
Penulis: apt. Fauziah Nurhasanah, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M. Pharm., Sci.
Editor: Aries Ikawati Arifah
Sumber:
Ojha, N., & Dhamoon, A. S. (2022). Myocardial Infarction. In StatPearls [Internet] Treasure Island (FL). StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537076/
Reamy, B. V., Williams, P. M., & Kuckel, D. P. (2018). Prevention of Cardiovascular Disease. Primary Care - Clinics in Office Practice, 45(1), 25–44. https://doi.org/10.1016/j.pop.2017.11.003
Singh, A. K., & Jat, K. R. (2021). Myocardial infarction. Himalayan Journal of Health Sciences, 6(4), 16–32. https://doi.org/10.22270/hjhs.v6i4.116