Ramsay Hunt Syndrome adalah salah satu penyakit yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Apa penyebab penyakit itu? Selengkapnya di bawah ini!
Baru-baru ini, dunia hiburan dikejutkan dengan unggahan penyanyi internasional Justin Bieber yang mengalami kelumpuhan wajah. Kondisi tersebut, menurut Sang Penyanyi, disebabkan karena Ramsay Hunt Syndrome. Mari simak informasi seputar Ramsay Hunt Syndrome berikut ini!
Ramsay Hunt Syndrome yang juga dikenal dengan nama Herpes Zoster Oticus merupakan gangguan saraf wajah yang terletak di dekat salah satu telinga. Penyakit ini dinamai sesuai dengan penemunya, James Ramsay Hunt (1872-1937). Ramway merupakan ahli saraf dan tentara asal Amerika yang menemukan beberapa kasus penyakit ini di masa Perang Dunia I pada tahun 1907 (Crouch et al., 2022; Kunitomo, 2020).
Ramsay Hunt Syndrome dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan hilangnya pendengaran. Insiden Ramsay Hunt Syndrome sendiri termasuk langka, dimana hanya 5 orang per 100,000 orang mengalami kondisi ini setiap tahunnya (Crouch et al., 2022; Mayo Clinic, 2022).
Ramsay Hunt Syndrome disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV) atau Human Herpesvirus 3, yang masuk dalam famili herpesvirus. Virus ini juga merupakan virus penyebab cacar air atau chicken pox.
Virus varicella-zoster memiliki bentuk bulat dan terdiri dari 3 lapisan protein (kapsid) yang mengandung DNA virus, lapisan tegumen yang melapisi kapsid, dan lapisan envelop yang memiliki glikoprotein virus. Bagian tegumen inilah yang beperan dalam proses infeksi virus varicella-zoster (Depledge et al., 2018).
Bagi orang-orang yang pernah mengalami cacar air, virus varicella-zoster dapat bertahan di saraf tubuh dalam keadaan tidak aktif. Ketika ada penurunan sistem imun atau gangguan fisiologis dalam tubuh, virus ini dapat kembali aktif dan akhirnya menyebabkan gejala Ramsay Hunt Syndrome (Crouch et al., 2022).
Terdapat 2 gejala utama Ramsay Hunt Syndrome yang muncul segera setelah aktivasi kembali virus varicella-zoster. Dua gejala tersebut adalah:
(Crouch et al., 2022; Mayo Clinic, 2022).
Selain gejala utama tersebut, penderita Ramsay Hunt Syndrome juga dapat mengalami:
(Mayo Clinic, 2022).
Penyakit ini dapat diderita oleh orang-orang dari berbagai usia, mulai bayi hingga orang tua. Akan tetapi, orang tua atau geriatri cenderung lebih rentan terkena Ramsay Hunt Syndrome akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh. Stres, kemoterapi, infeksi, dan malnutrisi juga dapat meningkatkan risiko terkena Ramsay Hunt Syndrome (Crouch et al., 2022).
Ramsay Hunt Syndrome biasanya terjadi pada orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami cacar air karena adanya virus yang masih bertahan di dalam tubuh penderita. Selain itu, Ramsay Hunt Syndrome juga bisa terjadi pada:
(Mayo Clinic, 2022).
Walaupun Ramsay Hunt Syndrome ini bukan penyakit menular, orang-orang yang belum pernah mengalami cacar air dapat mengalami cacar air apabila kontak erat dengan penderita dan terpapar virus varicella-zoster (Crouch et al., 2022).
Nah, itulah sekilas mengenai Ramsay Hunt Syndrome. Tetap jaga kesehatan dan daya tahan tubuh! Apabila Anda ingin mengetahui artikel terbaru terkait dengan kesehatan, Anda dapat mengunjungi website Widya Herbal. Anda dapat berkonsultasi terkait kesehatan dengan dokter kami di aplikasi Widya Herbal yang dapat diunduh melalui playstore maupun appstore.
Sumber:
Crouch, A. E., Hohman, M. H., & Andaloro, C. (2022). Ramsay Hunt Syndrome. In StatPearls [Internet] Treasure Island (FL). StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557409/
Depledge, D. P., Sadaoka, T., & Ouwendijk, W. J. D. (2018). Molecular aspects of varicella-zoster virus latency. Viruses, 10(7), 1–21. https://doi.org/10.3390/v10070349
Kunitomo, K. (2020). Ramsay Hunt syndrome. Postgraduate Medical Journal, 96(1133), 168. https://doi.org/10.1136/postgradmedj-2019-137154
Mayo Clinic. (2022). Ramsay Hunt Syndrome. Mayo Clinic Patient Care & Health Information. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ramsay-hunt-syndrome/symptoms-causes/syc-20351783