Kenali Plasenta Domba, Kaya akan Protein untuk Regenerasi Sel

Fauziah Nurhasanah, 27 October, 2022

Awet muda bisa ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari olahraga, memperbaiki pola hidup, hingga konsumsi zat-zat yang bisa memudakan sel-sel tubuh kita. Salah satu bahan alami yang bisa digunakan untuk memudakan sel-sel tubuh kita adalah plasenta domba.

Apa itu Plasenta?

Plasenta merupakan suatu organ yang berperan dalam proses pembentukan (sintesis), penyaringan, dan transportasi pada masa kehamilam mamalia. Plasenta penting untuk menyediakan hormon, nutrisi, dan oksigen bagi janin mamalia yang sedang dikandung.

Kata plasenta berasal dari bahasa Yunani yaitu plakoenta yang berarti flat cake atau kue yang datar. Organ ini dinamai berdasarkan bentuknya yang oval dan padat yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan luar (korion) dan lapisan dalam (amnion) (Yi Pan et al., 2017).

Selain berfungsi untuk kehidupan janin selama kehamilan, plasenta juga bermanfaat untuk induk. Plasenta mengandung berbagai komponen biologis seperti peptida, hormon, faktor pertumbuhan, dan sitokin yang sangat berfungsi untuk respon imun tubuh (Liu et al., 2019; Mota-Rojas et al., 2020).

Kandungan Plasenta Domba

Plasenta domba kini menjadi salah satu pilihan terapi karena komposisi bermanfaatnya yang melimpah. Plasenta domba mengandung protein tinggi (84,95%) yang sebagian besar terdiri dari asam amino.

Asam amino yang terkandung dalam plasenta domba mencapai 39,48%. Komponen asam amino terbesar meliputi asam glutamat, asam aspartat, lisin, dan leusin. Protein lain yang terkandung dalam plasenta domba meliputi albumin dan immunoglobulin, dimana keduanya penting untuk respon imun tubuh kita (Liu et al., 2019).

Plasenta domba juga mengandung peptida, salah satu senyawa yang berperan penting dalam aktivitas terapi plasenta domba. Selain itu, plasenta domba juga mengandung air (4,07%), lemak (2,08%), kadar abu (5,53%), dan karbohidrat (2,06%) (Liu et al., 2019).

Plasenta Domba untuk Regenerasi Sel Tubuh

Protein merupakan zat penting yang digunakan untuk ‘membangun tubuh’ dimana seluruh struktur dan fungsi tubuh mulai dari sel hingga organ disusun oleh molekul-molekul protein. Bila seseorang kekurangan protein, maka akan terjadi gangguan fungsi sel, jaringan, dan organ tubuh hingga akhirnya menyebabkan kematian (Vaidyanathan, 2016).

Plasenta domba yang kaya akan protein alami tentunya menjadi sumber yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh. Plasenta domba dapat merangsang pembentukan sel-sel baru pada jaringan dan organ tubuh yang rusak, dapat menyembuhkan luka, meningkatkan respon imun, serta memicu regenerasi sel sera jaringan tubuh.

Tak hanya untuk sel-sel yang sakit, melimpahnya kandungan protein dan komponen lain dalam plasenta domba juga dapat menjaga sel-sel tubuh agar tidak rusak. Plasenta domba juga dapat memicu produksi kolagen sehingga dapat meningkatkan elastisitas se-sel yang menyusun kulit (Yi Pan et al., 2017).

Dengan banyaknya manfaat plasenta domba untuk sel tubuh kita, tentunya tak mengherankan bila plasenta domba disebut sebagai terapi stem cell efektif untuk memudakan kembali tubuh kita (reverse aging).

Manfaat besar plasenta domba ini dapat Anda peroleh di produk andalan Widya Herbal Indonesia, Kala Srenggi. Kala Srenggi efektif membantu regenerasi sel-sel tubuh sehingga dapat menjadi produk natural reverse aging yang memudakan kembali tubuh kita.

Tak hanya plasenta domba, Kala Srenggi juga mengandung ekstrak biji anggur, rosella, dan edamame yang diproduksi dengan nanoteknologi sehingga mampu diserap dengan baik hingga ke bagian terkecil dari tubuh dan memberikan efek terapi maksimal.

Produk Kala Srenggi dapat Anda peroleh melalui Customer Service Widya Herbal Indonesia atau kunjungi laman Produk Widya Herbal Indonesia. Anda juga Anda juga dapat memeroleh informasi terkait Kala Srenggi di Website Widya Herbal Indonesia. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore yang menyediakan Konsultasi Herbal dan Artikel Kesehatan secara GRATIS!

Penulis: apt. Fauziah Nurhasanah, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M. Pharm., Sci.
Editor: Aries Ikawati Arifah

Sumber:

Liu, J., Luo, S., Yang, J., Ren, F., Zhao, Y., Luo, H., Ge, K., & Zhang, H. (2019). The protective effect of sheep placental extract on concanavalin a-induced liver injury in mice. Molecules, 24(1), 1–13. https://doi.org/10.3390/molecules24010028

Mota-Rojas, D., Orihuela, A., Strappini, A., Villanueva-García, D., Napolitano, F., Mora-Medina, P., Barrios-García, H. B., Herrera, Y., Lavalle, E., & Martínez-Burnes, J. (2020). Consumption of maternal placenta in humans and nonhuman mammals: Beneficial and adverse effects. Animals, 10(12), 1–16. https://doi.org/10.3390/ani10122398

Vaidyanathan, K. (2016). Textbook of Biochemistry for Medical Students. Textbook of Biochemistry for Medical Students, January 2019. https://doi.org/10.5005/jp/books/13014

Yi Pan, S., K.S. Chan, M., B. F. Wong, M., Klokol, D., & Chernykh, V. (2017). Placental therapy: An insight to their biological and therapeutic properties. Journal of Medicine and Therapeutics, 1(4). https://doi.org/10.15761/jmt.1000118

 

Artikel Lainnya

Resep Racikan Jamu Sambiloto untuk ...

Fauziah

06 July 2022

Jangan Salah Kaprah! Berikut Mitos ...

Fauziah

23 June 2022

Kunci Pepet, Herbal Alami untuk Mel...

Fauziah

15 December 2022