Kunyit (Curcuma domestica): Golden Goddess, Emas dari Surga yang Kaya Manfaat bagi Sistem Imun

Fauziah Nurhasanah, 03 February, 2022

Kunyit (Curcuma domestica) merupakan rimpang yang telah diketahui secara luas oleh masyarakat dan merupakan salah satu warisan leluhur yang luar biasa berdampak dalam pengobatan herbal. Beragam khasiat yang dihasilkan kunyit di antaranya adalah sebagai antiinflamasi, Pereda nyeri (analgetik), antivirus, antibakteri, antikanker, membantu meningkatkan sistem imun dan lain sebagainya (Kocaadam & ?anlier, 2017; Catanzaro et al., 2018).

Identitas Etnobotani Kunyit (Curcuma domestica)

Kunyit atau yang dikenal sebagai kunir (Jawa) memiliki berbagai macam nama di dunia, seperti Turmeric (Inggris dan Thailand), Curcuma (Belanda) serta Haldi (Sansekerta dan India). Kunyit telah digunakan sebagai obat tradisional secara turun temurun di Indonesia. Tak hanya di Indonesia, negara-negara lain seperti India, China, Afrika Timur, Afrika Barat, dan Jamaica juga telah lama menggunakan kunyit dalam ramuan obat tradisionalnya.

Sebutan Indian Saffron atau The Golden Goddess merujuk pada kunyit yang berwarna kuning terang di mana kunyit memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik untuk pencegahan maupun pengobatan berbagai macam penyakit (Catanzaro et al., 2018). Kunyit dapat dengan mudah tumbuh di daerah beriklim tropis (Kocaadam & ?anlier, 2017), terutama di Indonesia.

Aktivitas Imunostimulan Kunyit

Kurkuminoid (kurkumin, demethoxycurcumin dan bisdemethoxycurcumin) merupakan penyusun utama kunyit yang terbukti mampu meningkatkan respon sistem imun melalui modulasi produksi berbagai macam sel imun seperti sel T, sel B, makrofag, neutrofil, sel natural killer (NK) dan sel dendritik (Bhaumik et al., 2000; Churchill et al., 2000; Jagetia & Aggarwal, 2007; Catanzaro et al., 2018).

Fraksi polisakarida kunyit terbukti mampu meningkatkan produksi sel murin yang mampu memicu terbentuknya sel-B dan sel-T yang merupakan komponen seluler utama dari respon imun adaptif. Selain itu, fraksi ini juga terbukti dapat meningkatkan jumlah NO, MCP-1, IL-2, IL-6, TNF-? dan PGE2, di mana keseluruhannya merupakan senyawa yang dibutuhkan dalam stimulasi makrofag, sehingga kemampuan perlawanan sistem imun terhadap benda asing di sekitarnya dapat meningkat (Chandrasekaran et al., 2013, p.; Catanzaro et al., 2018).

Beragam manfaat kunyit untuk meningkatkan imun tubuh tentunya sayang untuk dilewatkan. Jangan khawatir, manfaat kunyit dan herbal lain terkandung dalam produk andalan Widya Herbal Indonesia, Angga Prasthana.

Angga Prasthana merupakan produk herbal mengandung ekstrak kunyit (Curcuma domestica), ekstrak sambiloto (Andrographis panniculata), dan ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) yang dikombinasikan sehingga memiliki aktivitas sinergis dalam meningkatkan produksi antibodi dalam tubuh dan sistem imun tubuh.

Produk Angga Prasthana dapat Anda peroleh melalui Customer Service Widya Herbal Indonesia atau melalui website Widya Herbal Indonesia. Kunjungi laman media sosial kami untuk informasi lebih lanjut. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore yang menyediakan Konsultasi Herbal dan Artikel Kesehatan secara GRATIS!

Daftar Pustaka:

Bhaumik, S., Jyothi, M. D., & Khar, A. (2000). Differential modulation of nitric oxide production by curcumin in host macrophages and NK cells. FEBS Letters, 483(1), 78–82. https://doi.org/10.1016/S0014-5793(00)02089-5

Catanzaro, M., Corsini, E., Rosini, M., Racchi, M., & Lanni, C. (2018). Immunomodulators Inspired by Nature: A Review on Curcumin and Echinacea. Molecules, 23(11), 2778. https://doi.org/10.3390/molecules23112778

Chandrasekaran, C., Sundarajan, K., Edwin, J., Gururaja, G., Mundkinajeddu, D., & Agarwal, A. (2013). Immune-stimulatory and anti-inflammatory activities of Curcuma longa extract and its polysaccharide fraction. Pharmacognosy Research, 5(2), 71. https://doi.org/10.4103/0974-8490.110527

Churchill, M., Chadburn, A., Bilinski, R. T., & Bertagnolli, M. M. (2000). Inhibition of Intestinal Tumors by Curcumin Is Associated with Changes in the Intestinal Immune Cell Profile. Journal of Surgical Research, 89(2), 169–175. https://doi.org/10.1006/jsre.2000.5826

Jagetia, G. C., & Aggarwal, B. B. (2007). “Spicing Up” of the Immune System by Curcumin. Journal of Clinical Immunology, 27(1), 19–35. https://doi.org/10.1007/s10875-006-9066-7

Kocaadam, B., & ?anlier, N. (2017). Curcumin, an active component of turmeric ( Curcuma longa ), and its effects on health. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 57(13), 2889–2895. https://doi.org/10.1080/10408398.2015.1077195

Li, S. (2011). Chemical Composition and Product Quality Control of Turmeric (Curcuma longa L.). Pharmaceutical Crops, 5(1), 28–54. https://doi.org/10.2174/2210290601102010028

Li, W., Liu, J., Guan, R., Chen, J., Yang, D., Zhao, Z., & Wang, D. (2015). Chemical characterization of procyanidins from Spatholobus suberectus and their antioxidative and anticancer activities. Journal of Functional Foods, 12, 468–477. https://doi.org/10.1016/j.jff.2014.11.009

Prasad, S., Gupta, S. C., Tyagi, A. K., & Aggarwal, B. B. (2014). Curcumin, a component of golden spice: From bedside to bench and back. Biotechnology Advances, 32(6), 1053–1064. https://doi.org/10.1016/j.biotechadv.2014.04.004

Saxena, M., Saxena, J., Nema, R., Singh, D., & Gupta, A. (2013). Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 1(6), 15.

Artikel Lainnya

5 Manfaat Alang-alang Bagi Kesehata...

Fauziah

03 August 2022

Usia Biologis vs Usia Kronologis, A...

Fauziah

23 September 2022

Jangan Sampai Terlewat, 4 Herbal In...

Fauziah

28 July 2022