Rimpang, bunga, dan dedaunan hijau mungkin adalah hal-hal yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata ‘obat tradisional’. Pernyataan ini tidaklah salah, namun ada jawaban yang lebih tepat ketika mendefinisikan obat tradisional.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 1992, obat tradisional merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa obat tradisional dapat berupa tumbuh-tumbuhan atau herba, hewan, sediaan galenik (sari), dan bahkan mineral. Berikut adalah berbagai contoh hewan dan mineral yang banyak digunakan untuk pengobatan tradisional.
Gamat emas atau teripang emas adalah hewan yang biasa ditemukan di dasar laut dengan ekosistem baik. Hewan ini kaya akan protein, omega-6, dan omega-3 serta rendah kolesterol sehingga sangat baik untuk kesehatan. Dalam pengobatan tradisional, gamat emas bermanfaat untuk mencegah stroke karena memiliki efek antitrombolitik atau pengenceran darah, mengurangi tekanan darah tinggi, dan meningkatkan fungsi sirkulasi darah (Kokadir et al., 2021; Ridhowati et al., 2018).
Ikan yang banyak diolah menjadi santapan lezat ini rupanya memiliki manfaat beragam, terutama untuk sistem peredaran darah. Mengandung omega-3, omega-6, dan omega-9 serta berbagai mineral seperti seng dan zat besi, ikan gabus bermanfaat untuk memperlancar aliran oksigen, menyembuhkan luka di jaringan tubuh, dan mencegah penggumpalan serta penumpukan plak lemak di pembuluh darah (Azemi et al., 2021; Nasution et al., 2020; Rahman et al., 2018; Suchyta et al., 2014).
Di samping hewan itu sendiri, rupanya produk lain yang dihasilkan oleh hewan juga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, salah satunya adalah sarang walet. Sarang ini dihasilkan oleh air liur dari walet spesies Collocalia fuchiphaga. Kaya akan protein, sarang walet juga bermanfaat untuk sistem kesehatan terutama paru-paru yaitu dapat mengurangi dahak, meredakan batuk, mengobati infeksi virus sistem pernapasan, dan sebagai sumber asam amino melimpah bagi tubuh (Chua et al., 2021; Mohd Halimi et al., 2014; Zhao et al., 2016).
Kristal selenit adalah bentuk mineral dari kalsium sulfat (CaSO4.2H2O) yang juga mengandung mineral lain seperti natrium, magnesium, dan besi. Mineral banyak digunakan terutama dalam pegobatan tradisional China untuk meredakan panas dalam (Shang Huo). Kandungan ion kalsium dapat meregulasi pusat pengatur suhu di otak sehingga dapat menurunkan suhu tubuh (Lou et al., 2020)
Belerang atau sulfur telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China dan menjadi salah satu bahan obat paling berguna untuk manusia. Belerang mengandung berbagai asam amino dan bermanfaat untuk penyakit-penyakit kulit seperti vitiligo, skabies, dan jerawat. Selain itu, belerang juga memiliki efek antimikroba yang baik sehingga dapat membantu mengatasi berbagai infeksi (Rai et al., 2016).
Seng atau zinc merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh manusia. Zinc penting bagi masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia, meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mengurangi risiko infeksi diare, pneumonia, dan malaria, serta berperan dalam fungsi percepatan penyembuhan luka dan fungsi neurologis tubuh manusia (Roohani et al., 2013).
Ragam bahan alam ini tentunya harus diolah dengan teknologi mumpuni agar dapat digunakan untuk membantu mengatasi berbagai penyakit. Widya Herbal Indonesia berkomitmen dalam pemanfaatan bahan-bahan alam terbaik termasuk tumbuhan, hewan, dan mineral untuk membantu sebanyak-banyaknya orang dalam mencapai kemerdekaan kesehatan.
Teknologi tepat guna terbaru dari Widya Herbal Indonesia, nanoteknologi, dapat meningkatkan penyerapan bahan-bahan alam sehingga dapat memodernisasi serta meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan fungsi dari obat tradisional atau herbal.
Informasi tentang herbal lainnya dapat Anda baca di website Widya Herbal Indonesia dan media sosial Widya Herbal Indonesia yang rutin memberikan informasi tentang herbal. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia melalui playstore dan appstore yang menyediakan Konsultasi Kesehatan bersama Dokter dan Apoteker dan Artikel Kesehatan secara GRATIS!
Panjang umur serta mulia bersama Widya Herbal Indonesia.
Penulis: apt. Fauziah Nurhasanah, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M. Pharm., Sci.
Editor: Aries Ikawati Arifah
Azemi, A. K., Mustapha, S., Mohammed, M., Rasool, A. H. G., & ... (2021). Review of Pharmacological Properties of Channa Striatus (Haruan) In Diabetes and Cardiovascular Complications. August. https://doi.org/10.20944/preprints202108.0200.v1
Chua, K. H., Mohamed, I. N., Mohd Yunus, M. H., Shafinaz Md Nor, N., Kamil, K., Ugusman, A., & Kumar, J. (2021). The Anti-Viral and Anti-Inflammatory Properties of Edible Bird’s Nest in Influenza and Coronavirus Infections: From Pre-Clinical to Potential Clinical Application. Frontiers in Pharmacology, 12(May). https://doi.org/10.3389/fphar.2021.633292
Kokadir, S., Basilianus, E., & Swandiny, G. F. (2021). A Review over Sea cucumber ( Stichopus variegatus ): A Potential Candidate for Nutraceuticals. 1–8.
Lou Chuan-hong, Ma Le-le, Liu Hui-min, Liao Wei, Xu Run-chun, Ci Zhi-min, Lin Jun-zhi, Han Lin and Zhang Ding-kun. Research Progress on Main Symptoms of Novel Coronavirus Pneumonia Improved by Traditional Chinese Medicine. Front. Pharmacol. 2020. 11:556885. doi: 10.3389/fphar.2020.556885
Mohd Halimi, N., Mohd Kasim, Z., & Babji, A. S. (2014). Nutritional composition and solubility of edible bird nest (Aerodramus fuchiphagus). AIP Conference Proceedings, 1614(February 2015), 476–481. https://doi.org/10.1063/1.4895243
Nasution, I., Sjahrir, H., Ilyas, S., & Ichwan, M. (2020). Snakehead fish extract as an enhancer of vascular endothelial growth factor and nitric oxide levels in cerebral angiogenesis: An insight of stroke therapy. Medicinski Glasnik, 17(2), 258–262. https://doi.org/10.17392/1107-20
Rahman, M., Molla, M., Sarker, M., Chowdhury, S., & Shaikh, M. (2018). Snakehead Fish (Channa striata) and Its Biochemical Properties for Therapeutics and Health Benefit. SF Journal of Biotechnology and Biomedical Engineering, 1(1), 1–5. https://www.researchgate.net/publication/324731953_Snakehead_Fish_Channa_striata_and_Its_Biochemical_Properties_for_Therapeutics_and_Health_Benefits
Rai, M., Ingle, A. P., & Paralikar, P. (2016). Sulfur and sulfur nanoparticles as potential antimicrobials: from traditional medicine to nanomedicine. Expert Review of Anti-Infective Therapy, 14(10), 969–978. https://doi.org/10.1080/14787210.2016.1221340
Ridhowati, S., Chasanah, E., Syah, D., & Zakaria, F. (2018). A study on the nutrient substances of sea cucumber Stichopus variegatus flour using vacuum oven. International Food Research Journal, 25(4), 1419–1426.
Roohani, N., Hurrell, R., Kelishadi, R., & Schulin, R. (2013). Zinc and its importance for human health: An integrative review. Journal of Research in Medical Sciences, 18(2), 144–157.
Suchyta, D. J., Handa, H., & Meyerhoff, M. E. (2014). A nitric oxide-releasing heparin conjugate for delivery of a combined antiplatelet/anticoagulant agent. Molecular Pharmaceutics, 11(2), 645–650. https://doi.org/10.1021/mp400501c
Zhao, R., Li, G., Kong, X., Huang, X., Li, W., Zeng, Y., & Lai, X. (2016). The improvement effects of edible bird’s nest on proliferation and activation of B lymphocyte and its antagonistic effects on immunosuppression induced by cyclophosphamide. Drug Design, Development and Theraphy, 10, 371–381. https://doi.org/10.2147/DDDT.S88193