Gamat emas merupakan salah satu bahan alam yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk sebagai bahan makanan maupun pengobatan tradisional. Gamat emas yang memiliki nama ilmiah Stichopus variegatus ini dapat ditemukan di seluruh pesisir Indonesia.
Hewan yang juga disebut sebagai teripang emas, gamat kacang, dan taikongkong ini kaya akan nutrisi dan kandungan kimia bermanfaat lainnya. Gamat emas memiliki kandungan protein (47%) dan rendah lemak (0.80%). Selain itu, gamat emas juga mengandung banyak polisakarida seperti glycosaminoglycan.
Glycosaminoglycan adalah polisakarida yang memiliki fungsi beragam bagi kesehatan. Senyawa ini banyak ditemukan di bagian dinding tubuh gamat emas. Salah satu manfaat dari senyawa glycosaminoglycan ini adalah untuk penyembuhan luka dengan mekanisme meningkatkan jumlah limfosit (sel darah putih untuk pertahanan tubuh yang juga berfungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh) pada luka.
Gamat emas juga mengandung asam amino, hidrokarbon, ester, dan komponen lain seperti fenol. Salah satu senyawa yang banyak ditemukan dari ekstrak gamat emas adalah 2-carbamoyl-3-methylquinoxaline. Turunan dari quinoxaline ini berkhasiat untuk melindungi saraf dan memperbaiki saraf-saraf yang rusak (Pangestuti & Arifin, 2018).
Selain itu, gamat emas juga mengandung lemak tak jenuh, kolagen, vitamin (A, B1, B2, dan B3), fucoidan, saponin, peptida, chondroitin sulfate, sterols, dan beragam mineral termasuk zinc, zat besi, kalsium, dan magnesium (Kokadir et al., 2021).
Beragam kandungan nutrisi dan senyawa bermanfaat tersebut membuat gamat emas memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Berbagai manfaat tersebut di antaranya adalah:
Glycosaminoglycan dalam gamat emas diketahui dapat meningkatkan jumlah limfosit saat penyembuhan luka. Selain itu, glycosaminoglycan juga memiliki efek menumbuhkan sel-sel mesenkim (sel yang menyusun jaringan ikat seperti otot) sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka (Pangestuti & Arifin, 2018).
Gamat emas kaya akan antioksidan alami yang bermanfaat untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Kolagen dalam gamat emas telah diuji efek antioksidannya menggunakan uji DPPH dan diketahui memiliki efek antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan efek antioksidan dari asam askorbat (Kokadir et al., 2021).
Kandungan turunan quinoxaline dari gamat emas memiliki efek untuk mencegah defisit atau penurunan sel-sel saraf seperti sel neuron dan sel glia (sel yang berfungsi untuk menjaga fungsi saraf). Penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak gamat emas dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel saraf tubuh (Pangestuti & Arifin, 2018).
Kolagen merupakan salah satu protein yang berfungsi untuk menguatkan jaringan. Selain itu, kolagen juga berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dengan mekanisme penghambatan pada Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang berperan dalam mekanisme peningkatan tekanan darah. Oleh karenanya, kolagen yang banyak ditemukan dalam gamat emas menjadikan gamat emas bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah (Kokadir et al., 2021; Munkhuu et al., 2021).
Kandungan lemak tak jenuh yang dimiliki oleh gamat emas seperti omega-3 dan omega-6 memiliki efek antitrombolitik (mencegah pembekuan darah). Lemak tak jenuh tersebut dapat mengurangi agen-agen yang berperan dalam pembekuan darah (contoh: platelet). Karena itu, konsumsi gamat emas yang kaya lemak tak jenuh bermanfaat dapat mencegah stroke yang banyak disebabkan karena pembekuan darah (Ridhowati et al., 2018).
Manfaat gamat emas ini sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Manfaat gamat emas dapat Anda peroleh dalam produk andalan Widya Herbal Indonesia, Prascitta. Prascitta merupakan produk herbal yang mengandung ekstrak ikan gabus (Channa striata), ekstrak gamat emas (Golden Stichopus variegatus), dan ekstrak purwaceng (Pimpinella pruatjan) yang memiliki aktivitas sinergis dalam membantu mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah seperti stroke dan hipertensi.
Produk Prascitta dapat Anda peroleh melalui Customer Service Widya Herbal Indonesia atau kunjungi laman media sosial kami untuk informasi lebih lanjut. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore yang menyediakan Konsultasi Herbal dan Artikel Kesehatan secara GRATIS!
Semoga sehat selalu, panjang umur, serta mulia bersama Widya Herbal Indonesia.
Penulis: apt. Fauziah Nurhasanah, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M. Pharm., Sci.
Editor: Aries Ikawati Arifah
Sumber:
Kokadir, S., Basilianus, E., & Swandiny, G. F. (2021). A Review over Sea cucumber ( Stichopus variegatus ): A Potential Candidate for Nutraceuticals. 1–8.
Munkhuu, B., Erdene, L., Bayarsukh, Z., Altantulga, E.-A., Baltsukh, O., Tudev, G.-E., & Narmandakh, A. (2021). Antioxidant and Antihypertensive Activity of Collagen and Elastin Hydrolysate at Different Molecular Weights. Proceedings of the 5th International Conference on Chemical Investigation and Utilization of Natural Resource (ICCIUNR-2021), 2, 21–27. https://doi.org/10.2991/ahcps.k.211004.004
Pangestuti, R., & Arifin, Z. (2018). Medicinal and health benefit effects of functional sea cucumbers. Journal of Traditional and Complementary Medicine, 8(3), 341–351. https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2017.06.007
Ridhowati, S., Chasanah, E., Syah, D., & Zakaria, F. (2018). A study on the nutrient substances of sea cucumber Stichopus variegatus flour using vacuum oven. International Food Research Journal, 25(4), 1419–1426.