Tangkal Radikal Bebas dengan Tangkil Kusiko

header

Tangkal Radikal Bebas dengan Tangkil Kusiko

Fauziah Nurhasanah 06 October, 2022

Radikal bebas adalah suatu molekul bebas yang mengandung elektron tunggal sehingga sangat reaktif terhadap molekul atau partikel-partikel lain. Di dalam tubuh, radikal bebas dapat menyerang sel, protein, hingga DNA hingga kesetimbangan tubuh terganggu dan tubuh semakin mudah terkena penyakit.

Penyakit-penyakit kronis seperti asma, bronkitis kronis, artritis, rematik, gagal ginjal, diabetes, hipertensi, katarak, bahkan kanker banyak disebabkan karena radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat radikal bebas, maka perlu adanya antioksidan untuk menunda dan mencegah kerusakan.

Antioksidan Alami Lebih Baik

Antioksidan dapat diperoleh melalui sumber-sumber sintetis maupun sumber alami. Sumber antioksidan dari bahan sintetis seperti butylated hydroxylanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), dan tert-butyl hydroquinone (TBHQ) banyak digunakan sebagai antioksidan di berbagai industri.

Namun, apabila terlalu banyak, antioksidan sintetis ini dapat menyebabkan efek pro-oxidant, yaitu terbentuknya molekul radikal bebas baru yang malah merusak sel dan bahkan menyebabkan penyakit mematikan seperti kanker (Atta et al., 2017; Sarkar, Atreyi & Uma, 2016).

Untuk itu, perlu adanya solusi alami terbaik yang dapat memberikan keuntungan antioksidan tanpa khawatir risiko efek samping berbahaya bagi tubuh. Alam telah menyediakan kekayaan hayati termasuk kandungan antioksidan yang melimpah. Beberapa bahan alam yang kaya antioksidan yaitu:

  • Buah Merah (Pandanus conoideus)

Buah merah asil dari tanah Papua ini mengandung kadar vitamin E (a dan y-tokoferol) yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Kemampuan ‘menetralkan’ radikal bebas dari buah merah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C, yaitu sebesar 81,02%. Selain itu, buah merah juga termasuk dalam kategori bahan-bahan yang tidak mengandung senyawa beracun sehingga aman untuk tubuh (Sirait et al., 2021).

  • Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Cengkeh sebagai salah satu kekayaan alami Indonesia diketahui memiliki aktivitas menetralkan radikal bebas denagn baik. Selain itu, cengkeh juga dapat mencegah kerusakan akibat logam-logam berat di dalam tubuh. Aktivitas ini disebabkan karena kandungan eugenol yang melimpah dalam cengkeh (Alfikri et al., 2020).

  • Edamame (Glycine max)

Edamame mengandung banyak senyawa genistein, yaitu jenis senyawa isoflavon dari golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa genistein dapat menetralkan paparan radikal bebas dari sinar ultraviolet secara efektif (Waqas et al., 2015).

Sumber-sumber alami ini terkandung dalam produk unggulan terbaru dari Widya Herbal Indonesia, Tangkil Kusiko dengan kandungan utama Buah Merah (Pandanus conoideus), Cengkeh (Syzygium aromaticum), dan Edamame (Glycine max) yang kaya akan antioksidan alami untuk menangkal kerusakan akibat radikal bebas.

Diformulasikan secara nanoteknologi dan sesuai standar CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik), Tangkil Kusiko dapat bekerja secara efisien dalam menangkal radikal bebas karena dapat diserap secara optimal oleh tubuh. Kandungan herbal multikomponen satu-satunya di Indonesia dapat meningkatkan efektivitas pengobatan karena bekerja di berbagai reseptor (tempat interaksi obat).

Produk Tangkil Kusiko dapat Anda peroleh dengan mudah dan cepat. Cukup hubungi Customer Service Widya Herbal Indonesia  atau kunjungi website Widya Herbal Indonesia untuk pemesanan dan pertanyaan lebih lanjut tentang produk ini. Anda juga dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh di playstore maupun appstore.

Semoga sehat selalu panjang umur, serta mulia. Salam Longevity!

Penulis: apt. Fauziah Nurhasanah, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M. Pharm., Sci.
Editor: Aries Ikawati Arifah

Sumber:

Alfikri, F. N., Pujiarti, R., Wibisono, M. G., & Hardiyanto, E. B. (2020). Yield, Quality, and Antioxidant Activity of Clove (Syzygium aromaticum L.) Bud Oil at the Different Phenological Stages in Young and Mature Trees. Scientifica, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/9701701

Atta, E. M., Mohamed, N. H., & Abdelgawad, A. A. M. (2017). Antioxidants: an Overview on the Natural and Synthetic Types. European Chemical Bulletin, 6(8), 365. https://doi.org/10.17628/ecb.2017.6.365-375

Sarkar, Atreyi & Uma, G. (2016). Natural Antioxidants - The Key to Safe and Sustainable Life. International Journal of Latest Trends in Engineering and Technology (IJLTET), 6(February), 460–466.

Sirait, M. S., Warsiki, E., & Setyaningsih, D. (2021). Potential of red fruit oil (Pandanus conoideus Lam.) as an antioxidant active packaging: A review. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 749(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/749/1/012008

Waqas, M. K., Akhtar, N., Mustafa, R., Jamshaid, M., Khan, H. M. S., & Murtaza, G. (2015). Dermatological and cosmeceutical benefits of Glycine max (soybean) and its active components. Acta Poloniae Pharmaceutica - Drug Research, 72(1), 3–11.

 


0 Komentar

  • Tidak ada komentar, jadikan anda orang pertama untuk berkomentar.

Tinggalkan Komentar