Dianggap Hama, Ternyata Meniran Mengandung Senyawa untuk Meningkatkan Sistem Imun

Fauziah Nurhasanah, 23 June, 2022

Seringkali dianggap gulma, rupanya meniran telah lama menjadi bagian dari budaya pengobatan di berbagai belahan dunia dan memiliki potensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Mari simak selengkapnya!

Meniran (Phyllanthus urinaria) merupakan spesies herba yang ditemukan di Asia, Amerika, China, dan Kepulauan Samudra Hindia. Meniran masuk dalam famili Euphorbiaceae (jarak-jarakan). Tumbuhan ini memiliki buah berwarna hijau kemerahan berukuran kecil yang ditemukan di bagian bawah batangnya (Du et al., 2018.

Meniran biasanya tumbuh liar di tempat-tempat lembab, sepanjang jalan, dan di antara rerumputan dalam jumlah banyak. Jumlah biji yang banyak dengan sistem perakaran yang luas membuat tumbuhan ini seringkali dianggap sebagai gulma(Du et al., 2018).

Meniran di Berbagai Metode Pengobatan Tradisional Dunia

Persebaran meniran di seluruh dunia menyebabkan adanya variasi pemanfaatan tumbuhan ini terutama di bidang pengobatan. Seluruh bagian meniran mulai dari akar,batang, daun, hingga buahnya dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan.

Dalam pengobatan tradisional China, meniran yang juga dikenal dengan nama ye xia zhu digunakan untuk mengobati penyakit kuning, radang usus, dan diare. Sementara itu, di India, tanaman meniran digunakan sebagai diuretik (memperlancar buang air kecil). Di Thailand, meniran atau look tai bai digunakan untuk mengatasi gonore, penyakit kuning, diabetes, dan penyakit liver (Geethangli & Ding, 2018).

Di Malaysia, sari meniran dapat digunakan untuk meningkatkan nafsu makan anak-anak. Masyarakat Papua Nugini memanfaatkan meniran sebagai obat penurun panas, dan di Kamboja meniran biasa digunakan untuk membantu mengatasi malaria (Du et al., 2018; Geethangli & Ding, 2018).

Berbagai daerah di Indonesia sendiri juga memanfaatkan tumbuhan meniran untuk membantu mengobati berbagai penyakit. Masyarakat suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah memanfaatkan meniran sebagai campuran salep untuk mengobati Herpes zoster (Ervina & Mulyono, 2019). Meniran juga dikenal di Indonesia dapat membantu mengobati beragam penyakit seperti hepatitis, demam berdarah, batu ginjal, dan infeksi saluran kemih (Du et al., 2018; Handayani & Nurfadillah, 2014).

Kandungan Meniran yang Berkhasiat untuk Sistem Imun

Seiring perkembangan zaman, studi terkait dengan pemanfaatan meniran untuk tubuh manusia semakin banyak. Banyak temuan manfaat baru dari tumbuhan meniran, salah satunya adalah manfaat meniran untuk meningkatkan sistem imun tubuh manusia.

Meniran mengandung berbagai macam senyawa berkhasiat yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kesehatan manusia. Diketahui, meniran memiliki kandungan senyawa phyllanthin, hypophyllanthin, astragalin, kaempferol, geraniin, asam galat, dan quercetin (Jantan et al., 2019).

Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas terkait dengan sistem imun. Studi menyatakan kedua senyawa ini memiliki potensi untuk memodulasi respon imun atau bertindak sebagai imunomodulator di tubuh manusia. Imunomodulator merupakan senyawa yang dapat berinteraksi dengan sistem imun sehingga dapat meningkatkan dan menurunkan sistem imun (Isnani et al., 2021).

Selain itu, meniran juga mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan dalam tubuh. Antioksidan bermanfaat untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat melindungi sel dan jaringan tubuh dari kerusakan, termasuk sel-sel imun tubuh (Hajian, 2014).

Nah, demikian informasi terkait dengan tumbuhan meniran (Phyllanthus urinaria) yang memiliki ragam manfaat sejak dahulu. Apabila ada pertanyaan terkait dengan jamur cordyceps atau herbal lainnya, Anda dapat berkonsultasi pada dokter kami di aplikasi Widya Herbal yang bisa diunduh melalui playstore dan appstore atau melalui Whatsapp Grup Intensif secara GRATIS! Salam Sehat!

Sumber:

Ervina, Maharani Nida & Mulyono, Yatin. Etnobotani Meniran Hijau (Phyllanthus Niruri L) sebagai Potensi Obat Kayap Ular (Herpes Zooster) dalam Tradisi Suku Dayak Ngaju. Jurnal Jejaring Matematika dan Sains. 2019. Vol. 1, No. 1, ISSN: 2686-2658

Geethangli M, Ding ST. A Review of the Phytochemistry and Pharmacology of Phyllanthus urinaria L. Front Pharmacol. 2018;9:1109. Published 2018 Oct 1. doi:10.3389/fphar.2018.01109

Hajian, Shabnam. Possitive Effect of Antioxidants on Immune System. Immunopathol Persa. 2015. Vol 1:1.

Handayani, Virsa & Nurfadillah, Nurfadillah. KAJIAN FARMAKOGNOSTIK HERBA MENIRAN HIJAU (Phyllanthus niruri L.) dan HERBA MENIRAN MERAH (Phyllanthus urinaria L.). Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 2016. Vol 1. 10.33096/jffi.v1i1.196. 

Isnani, Radma Abon, Hong Mong Hyuen, Tran Thi My Duyen, Tran Thi Tuyen Hoa. Dietary supplementation with Phyllanthus urinaria and Terminalia catappa enhances innate immunity and resistance to white spot syndrome virus in whiteleg shrimp (Penaeus vannamei). AACL Bioflux. 2021. Vol. 14, Issue 6. page 3566-3582.

Jantan I, Haque MA, Ilangkovan M, Arshad L. An Insight Into the Modulatory Effects and Mechanisms of Action of Phyllanthus Species and Their Bioactive Metabolites on the Immune System. Front Pharmacol. 2019;10:878. Published 2019 Aug 7. doi:10.3389/fphar.2019.00878

Artikel Lainnya

Kenali 3 Golongan Obat Tradisional ...

Fauziah

24 August 2022

Rokok VS Vape: Benarkah Vape Lebih ...

Digital Marketing

04 June 2022

Dampak Positif Rutin Konsumsi Sambi...

Fauziah

07 July 2022