Aging atau ageing dapat diartikan sebagai proses penuaan. Penuaan ini terjadi akibat kerusakan sel dan molekul dalam tubuh seiring berjalannya waktu. Penuaan dapat menurunkan kemampuan mental dan fisik, pada akhirnya meningkatkan risiko tubuh terkena penyakit (Anonim, 2021).
Salah satu tanda penuaan secara fisik dapat dilihat dari kulit. Munculnya penuaan pada kulit dapat diperparah akibat paparan radiasi sinar UV. Radiasi menyebabkan terbentuknya reactive oxygen species (ROS) atau radikal bebas yang memicu timbulnya kerutan, menurunkan elastisitas kulit, munculnya pigmentasi (warna kulit tidak merata), dan memicu kerusakan lain pada kulit, seperti kering, kusam dan kasar (Waqas et al., 2018).
Radikal bebas dalam tubuh dapat diseimbangkan dengan penambahan antioksidan. Antioksidan ini mampu meningkatkan elastisitas kulit, memicu regenerasi kulit, mencegah kering, kusam, keriput dan pigmentasi kulit serta membuat kulit terlihat lebih muda. Antioksidan sendiri banyak ditemukan pada tumbuhan, salah satunya adalah bunga rosella (Waqas et al., 2018).
Bunga rosella mengandung senyawa flavonoid bernama antosianin yang memberikan warna merah merona pada bunga rosella. Antosianin diketahui merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Aktivitas antioksidan ini karena adanya ikatan rangkap terkonjugasi dalam struktur molekul antosianin (Owoade et al., 2019).
Bunga rosella memiliki aktivitas anti-aging melalui berbagai cara, yaitu:
Bunga rosella memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubu. Studi menyatakan bahwa aktivitas antioksidan dari bunga rosella adalah dengan menghambat pembentukan radikal bebas akibat paparan sinar ultraviolet B (UVB) sehingga menurunkan kadar radikal bebas dalam tubuh.
Enzim kolagenase merupakan enzim yang memecah struktur kolagen, protein yang berperan dalam regenerasi sel-sel kulit dan menjaga elastisitas serta kelembaban kulit. Bunga rosella dapat menghambat aktivitas enzim kolagenase dan menjaga struktur kolagen dalam kulit sehingga regenerasi sel, elastisitas, dan kelembaban kulit tetap terjaga (Li et al., 2020).
Selain menghambat enzim kolagenase, bunga rosella diketahui dapat meningkatkan aktivitas TIMP (tissue inhibitor of metalloproteinase), yang merupakan penghambat dari MMP (matrix metalloproteinase). MMP merupakan senyawa dalam tubuh yang dapat memecah kolagen. Meningkatnya aktivitas TIMP dalam menghambat MMP dapat menjaga struktur dan fungsi kolagen dalam kulit (Li et al., 2020).
Melanin adalah pigmen warna pada kulit. Semakin banyak kadar melanin, maka warna kulit akan semakin gelap. Bunga rosella diketahui dapat menghambat aktivitas enzim tirosinase, enzim yang berperan dalam produksi melanin pada kulit. Selain itu, bunga rosella juga dapat menghambat pembentukan protein penghasil melanin seperti MITF (microphthalmia-associated transcription factor), TRP-1 (tyrosinase-related protein-1), dan TRP-2(dopachrome tautomerase-2).
Demikian informasi mengenai aktivitas antioksidan dan anti-aging dari bunga rosella. Manfaat dari rosella ini dapat Anda peroleh di produk unggulan Widya Herbal Indonesia, Kala Srenggi. Kala Srenggi mengandung ekstrak rosella, ekstrak plasenta domba, ekstrak edamame, dan ekstrak biji anggur efektif untuk regenerasi sel-sel tubuh agar tetap muda (natural reverse aging).
Produk Kala Srenggi dapat Anda peroleh melalui Customer Service Widya Herbal Indonesia atau kunjungi laman Produk Widya Herbal Indonesia. Anda juga Anda juga dapat memeroleh informasi terkait Kala Srenggi di Website Widya Herbal Indonesia. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore yang menyediakan Konsultasi Herbal bersama Dokter & Apoteker Kami serta Artikel Kesehatan dan Herbal secara GRATIS!
Penulis: apt. Fauziah Nurhasanah, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M. Pharm., Sci.
Editor: Aries Ikawati Arifah
Sumber:
Anonim. (2021). Ageing and Health. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health
Li, J., Lu, Y. R., Lin, I. F., Kang, W., Chen, H. bin, Lu, H. F., & Wang, H. M. D. (2020). Reversing UVB-induced photoaging with Hibiscus sabdariffa calyx aqueous extract. Journal of the Science of Food and Agriculture, 100(2), 672–681. https://doi.org/10.1002/jsfa.10063
Owoade, A. O., Adetutu, A., & Olorunnisola, O. S. (2019). A review of chemical constituents and pharmacological properties of Hibiscus sabdariffa L. International Journal of Current Research in Biosciences and Plant Biology, 6(04), 42–51. https://doi.org/10.20546/ijcrbp.2019.604.006
Waqas, M. K., Akhtar, N., Rasul, A., Sethi, A., Abbas, K., & Hussain, T. (2018). Non-invasive in vivo evaluations of cosmetic emulsion containing phytoextract of grape seeds in the treatment of skin aging by using non-invasive bio-engineering techniques. Acta Poloniae Pharmaceutica - Drug Research, 75(1), 97–105.
Tidak ada komentar, jadikan anda orang pertama untuk berkomentar.