Daya ingat dan memori merupakan fungsi kognitif yang paling kompleks di otak. Dalam proses mengingat, terlibat berbagai komponen seperti persepsi, sensasi, hingga penyimpanan memori.
Penurunan daya ingat merupakan salah satu akibat dari penuaan atau aging yang seringkali dialami oleh lanjut usia (lansia). Kondisi ini dapat berefek pada kemampuan berpikir, mengingat, kemampuan berpikir, dan akhirnya mengakibatkan perubahan perilaku yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan fisik (Kata, 2020).
Herbal telah lama digunakan untuk membantu mengatasi dan mencegah berbagai penyakit. Salah satu herbal yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional dunia adalah almond.
Almond kaya akan kandungan senyawa bermanfaat. Senyawa terbanyak yang ada pada almond adalah polifenol. Dalam 100 gram almond, terdapat 162 mg senyawa proantosianidin, 82,1 mg senyawa tannin, 61,2 mg senyawa flavonoid, 5,5 mg senyawa aldehid dan asam fenolat, serta 0,7 mg stilben, isoflavon, dan lignan (Barreca et al., 2020).
Almond juga mengandung banyak jenis asam lemak. Jenis asam lemak terbanyak meliputi asam oleat dan asam linoleat. Selain itu, almond juga mengandung banyak lemak tak jenuh dan berbagai jenis vitamin seperti retinol, tokoferol, vitamin K, vitamin D, sitosterol, kolin, dan stigmasterol (Keser et al., 2014).
Berbagai macam kandungan bermanfaat ini membuat. Almond memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Aktivitas antioksidan almond didapatkan dari senyawa polifenol, vitamin C, vitamin E, dan karoten. Lemak tak jenuh dalam almond juga bermanfaat untuk diet sehingga dapat mencegah obesitas dan peningkatan kadar lemak jenuh dalam tubuh. Almond juga memiliki fungsi neuroprotektif, laksatif, serta efek peningkatan imun (Barreca et al., 2020; Shrivastava et al., 2021).
Salah satu manfaat almond yang tak kalah hebat adalah sebagai herbal untuk menunjang daya ingat. Almond memiliki efek pada salah satu neurotransmitter otak yaitu asetilkolin yang banyak berperan dalam fungsi kognitif otak. Penurunan jumlah asetilkolin di otak merupakan penyebab terjadinya penyakit daya ingat seperti alzheimer (Batool et al., 2016).
Almond mengandung kolin yang merupakan bahan utama dalam pembentukan asetilkolin di otak. Oleh karena itu, konsumsi rutin dari almond dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas asetilkolin di otak. Almond juga dapat menurunkan aktivitas kolinesterase yang berfungsi memecah asetilkolin, sehingga jumlah dan fungsi asetilkolin di otak tetap terjaga (Shrivastava et al., 2021).
Selain itu, almond juga mengandung banyak lemak tak jenuh atau unsaturated fatty acid seperti omega-3. Lemak tak jenuh dapat mengambat penyusutan area substantia nigra di otak yang mengatur fungsi kognitif, motorik, dan emosi tubuh. Dengan dihambatnya penyusutan ini, maka fungsi kognitif otak akan terjaga (Bentsen, 2017).
Demikian sekilas informasi mengenai almond. Bila ingin mencari tahu lebih dalam tentang almond dan herbal lainnya, Anda dapat mengunjungi website Widya Herbal Indonesia dan media sosial Widya Herbal Indonesia. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh melalui playstore dan appsstore yang menyediakan Konsultasi Herbal dan Artikel Kesehatan secara GRATIS! Semoga selalu sehat, panjang umur, serta mulia. Salam sehat!
Sumber:
Barreca, D., Nabavi, S. M., Sureda, A., Rasekhian, M., Raciti, R., Silva, A. S., Annunziata, G., Arnone, A., Tenore, G. C., Süntar, ?., & Mandalari, G. (2020). Almonds (Prunus dulcis Mill. D. A. webb): A source of nutrients and health-promoting compounds. Nutrients, 12(3). https://doi.org/10.3390/nu12030672
Batool, Z., Sadir, S., Liaquat, L., Tabassum, S., Madiha, S., Rafiq, S., Tariq, S., Batool, T. S., Saleem, S., Naqvi, F., Perveen, T., & Haider, S. (2016). Repeated administration of almonds increases brain acetylcholine levels and enhances memory function in healthy rats while attenuates memory deficits in animal model of amnesia. In Brain Research Bulletin (Vol. 120). Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/j.brainresbull.2015.11.001
Bentsen, H. (2017). Dietary polyunsaturated fatty acids, brain function and mental health. Microbial Ecology in Health and Disease, 28(sup1), 1281916. https://doi.org/10.1080/16512235.2017.1281916
Kata, L. (2020). Management of memory loss in Elderly. December, 2020–2022. https://www.researchgate.net/publication/347994330
Keser, S., Demir, E., & Yilmaz, O. (2014). Phytochemicals and antioxidant activity of the almond kernel (Prunus dulcis Mill.) from Turkey. Journal of the Chemical Society of Pakistan, 36(3), 534–541.
Shrivastava, N. K., Mukerjee, A., Singh, S. K., Tripathi, A. K., & Srivastava, A. K. (2021). Ameliorative Effect of Dried Seed Extract of Prunus dulcis (Mill.) D.A. Webb var. amara (DC.) on Scopolamine-induced Memory Impairment in Rats. Indian Journal of Natural Products, 35(1), 19–24. https://doi.org/10.5530/ijnp.2021.1.5
Sumber gambar:
Almond background photo created by jcomp - www.freepik.com
Flat lay photo created by freepik - www.freepik.com