KBRN, Yogyakarta: International Trail Run 2022 yang digelar Universitas Gadjah Mada (UGM) Minggu, (16/10/2022) di kawasan Wanagama, Gunungkidul, Yogyakarta sejalan dengan visi Widya Herbal Indonesia.
Trail run merupakan salah satu aktivitas berlari dengan medan alam yang sangat menantang, yakni perbukitan, pegunungan, ataupun kawasan hutan. Bentangan pepohonan dan sungai di kawasan Wanagama tidak hanya membuat tujuh ratus pelari merasakan tubuh yang semakin segar dan sehat saja, namun juga dapat menyegarkan pikiran serta menyejukkan mata.
UGM-ITR 2022 mengangkat tema Run, Edu, dan Care, dengan harapan memupuk kecintaan terhadap alam dan lingkungan. Rute tahun ini sangat menantang, yakni melintasi hutan, kebun, dan jalan yang menanjang di kawasan hutan Wanagama, meskipun tidak lagi melintasi sungai karena debit air yang tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, yang juga selaku Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo turut berlari bersama ratusan peserta lain.
Dalam acara event tersebut Ganjar Pranowo membawa serta sang istri tercinta, Siti Atikoh pada kategori lari 14k. Meskipun terpisah sejauh 2 km, namun Atikoh berhasil menyabet juara 3 kategori master female 14K dengan waktu tempuh 2 jam 8 menit 39 detik. Ganjar juga berhasil mendapatkan hadiah uang tabungan serta bingkisan paket produk Geniring Tistis dari Widya Herbal Indonesia.
Geniring Tistis merupakan produk yang mengandung beberapa bahan yang berkhasiat untuk mengatasi berbagai masalah di tenggorokan, seperti radang tenggorokan, ataupun naiknya asam lambung akibat tingginya intensitas berolahraga ataupun terlambat makan.
Sejalan dengan tema UGM-ITR 2022, Widya Herbal Indonesia juga turut berkontribusi hadir mendukung gelaran yang tidak hanya diikuti oleh pelari dari Yogyakarta saja, namun juga beberapa kota lain seperti Jakarta, Semarang, hingga beberapa kota di Jawa Timur..
CEO PT. Widya Herbal Indonesia, Aries Ikawati Arifah mengatakan, Widya Herbal Indonesia sebagai salah satu perusahaan herbal, tidak hanya melihat potensi tanaman Indonesia sebagai obat saja, namun juga melihat kebudayaan Indonesia yang dipertemukan dengan teknologi tepat guna.
Hutan Indonesia tidak hanya menyajikan tantangan bagi para pelari international trail run saja, namun juga menyimpan banyak sekali potensi bahan obat herbal.
"Indonesia memang dikenal dengan negara dengan biodeversitas kekayaan alamnya yang besar," kata Aries Ikawati Arifah, dalam keterangan persnya, Selasa (18/10/2022).
Widya Herbal juga turut berkontribusi menjaga warisan budaya nusantara dengan mengolaborasikan kekayaan hayati nusantara dengan advanced technology, sehingga dapat menciptakan produk berdaya guna tinggi dengan basis digitalisasi menuju kemerdekaan obat tradisional.
Menurutnya, dengan aplikasi telemedicine berbasis Artificial Inteligen (AI) Scan Lidah Widya Herbal yang dikembangkan dan merupakan aplikasi besutan dalam negeri hasil karya anak bangsa, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya. Termasuk pada pengecekan kondisi para pelari yang dapat terdeteksi secara real time.
"Bisa di download di smart phone yang tersedia di apps store dan juga play store. Harapannya pengguna akan dimudahkan oleh aplikasi ini karena bisa memantau kondisi kesehatan real time kapanpun dan dimanapun sehingga bisa meminimalisir resiko kesehatan fatal akibat kondisi yang tidak fit," terangnya.
Widya Herbal Indonesia sendiri, terinspirasi dari kisah Abiyasa yang mengkonsumsi “sekar sekethi” (sejuta bunga) dan juga mineral (amerta) sehingga mampu berumur panjang hingga 5 Generasi (5G) dengan keahlian bertapa, tatanegara, dan pengobatan.
Berita ini juga dimuat di: Radio Republik Indonesia (RRI) oleh: Dyan Parwanto pada 18 Oktober 2022, 08:59 WIB