Mudah dan Nikmat, Ini Resep Minuman Wedang Uwuh yang Berkhasiat!

Tak hanya nikmat, wedang uwuh ternyata juga miliki berbagai manfaat untuk tubuh kita. Simak manfaat wedang uwuh dan cara mudah membuatnya di bawah ini!

Wedang uwuh merupakan minuman asli dari Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut masyarakat sekitar Imogiri, wedang atau minuman ini dulunya adalah sajian para rara untuk menjamu tamu-tamunya (Jatmika et al., 2017). Minuman wedang uwuh terdiri dari berbagai campuran rempah khas Indonesia seperti secang, kayu manis, jahe, dan cengkeh (Sari & Cahyaningrum, 2017).

Manfaat Kesehatan dari Wedang Uwuh

Tidak hanya nikmat, ternyata wedang uwuh ternyata juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Terdiri dari berbagai tanaman herbal yang berkhasiat, berikut manfaat mengonsumsi wedang uwuh yang tidak boleh dilewatkan:

1. Menangkal Radikal Bebas

Kandungan senyawa antioksidan dalam beberapa bahan penyusun wedang uwuh seperti kayu secang, daun kayu manis, dan cengkeh diketahui dapat menetralkan bahaya radikal bebas dalam tubuh sehingga membantu mencegah penyakit kronis seperti kanker, jantung koroner, hipertensi, dan diabetes. Flavonoid dalam ekstrak kayu secang diketahui juga dapat meredam dan menghambat pembentukan radikal bebas (Rahmawati, 2011).

2. Mengatasi Masuk Angin

Kayu secang di dalam wedang uwuh berkhasiat untuk mengatasi masuk angin dan capek-capek. Sementara itu, cengkeh diketahui memiliki khasiat untuk mengatasi mual, muntah, kembung, dan masuk angin (Rahmawati, 2011)

3.Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kombinasi jahe dan kayu manis yang terdapat pada wedang uwuh diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung senyawa antioksidan yang tinggi (Rahmawati, 2011).

4. Memperbaiki Saluran Pencernaan

Tanaman secang dan jahe diketahui mengandung oleoresin yang dapat merangsang selaput lendir pada perut dan usus sehingga dapat memperbaiki pencernaan tubuh, menambah nafsu makan, memperkuat lambung, serta mencegah infeksi (Rahmawati, 2011).

5. Membantu Mengatasi Asam Urat

Secang mengandung resin, resorsin, brazilin, d-alpha phellandrene, oscimenen, dan minyak atsiri dan secara empiris digunakan untuk mengatasi gout, rematik, dan pembengkakan. Senyawa aktif ini bertanggung jawab dalam menghambat produksi asam urat tubuh sehingga tidak terjadi hiperurisemia dalam tubuh (Rahmawati, 2011).

Cara Membuat Wedang Uwuh di Rumah

Wedang uwuh dapat dibuat dengan mudah di rumah, bahan-bahannya pun tidak sulit untuk diperoleh. Berikut resep dan cara membuat wedang uwuh yang bisa Anda buat sendiri di rumah.

Bahan-bahan:

40 gram serutan kayu secang kering

50 gram gula batu/gula pasir (sesuai selera)

6 cm jahe, memarkan

2 lembar daun kayu manis kering

3 lembar daun cengkeh kering

3 lembar daun pala kering

10 butir cengkeh kering

700 mL air/secukupnya

Langkah memasak:

1. Serut kayu secang yang telah disiapkan
2. Didihkan air dalam panci
3. Masukkan seluruh bahan ke dalam air yang sudah mendidih. Rebus hingga aroma harum tercium
4. Saring, sajikan dalam gelas selagi masih hangat

(Sari & Cahyaningrum, 2017)

Demikian resep Wedang Uwuh yang dapat Anda buat sendiri di rumah. Sebagai tips, apabila Anda menggunakan jahe segar, Anda dapat membakar dan mememarkan jahe segar sebelum direbus agar aroma jahe lebih harum. Apabila terdapat pertanyaan terkait dengan pembuatan Wedang Uwuh dan ingin mengetahui resep-resep tanaman herbal lainnya, Anda dapat berkonsultasi pada dokter herbal dari Widya Herbal Indonesia. Layanan konsultasi Telemedicine ini GRATIS dan tersedia di Playstore dan Appstore dengan nama Widya Herbal.

SUMBER:

Jatmika, Septian Emma Dwi, Kintoko, Khoiriyah Isni. Inovasi Wedang Uwuh yang Memiliki Khasiat untuk Penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus.Jurnal Riset Daerah. 2017.page 55-71

Rahmawati, Fitri. Kajian Potensi “Wedang Uwuh” Sebagai Minuman Fungsional. Seminar Nasional 2011 “Wonderful Indonesia”. 2011. page  619-631.

Sari, Fita & Cahyaningrum, Dina Wiayu. Pembuatan Minuman Kesehatan Wedang Uwuh di Desa Gambyok Kecamatan Grogol. Prosiding Seminar Pengabdian Masyarakat - Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. 2017. page 5-9