Gamat Emas, ‘Timun Emas’ dari Laut untuk Bantu Cegah Stroke

Fauziah Nurhasanah, 29 September, 2022

Tahukah Anda bila obat tradisional tak hanya bisa ditemukan di darat saja? Hewan dan tumbuhan yang ada di laut pun punya banyak khasiat untuk kesehatan. Salah satu hewan yang bisa dimanfaatkan manusia sebagai komponen obat tradisional adalah gamat emas.

Kenali Gamat Emas

Mungkin gamat emas tidak terlalu familiar di telinga masyarakat. Gamat emas lebih familiar disebut dengan teripang emas. Gamat emas memiliki nama ilmiah Golden Stichopus variegatus dan masuk dalam genus Stichopus. Di Hongkong, gamat emas disebut dengan nama Haysom, di India disebut dengan Attai, dan di Jerman gamat emas disebut dengan nama Seegueke atau trepang.

Gamat emas biasa ditemukan di bagian dasar laut. Habitat dari hewan ini berada di ekosistem perairan dengan banyak terumbu karang, bebas polusi, dan perairan dengan kualitas air yang baik. Di Indonesia, gamat emas dapat ditemukan di seluruh pesisir pantai. Namun, hewan ini paling banyak tersebar di perairan Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara (Fawzya et al., 2020; Kokadir et al., 2021).

Tubuh dari gamat emas lembut dan berdaging. Bentuknya yang bulat dan panjang dengan ukuran mencapai 10-30 cm membuat hewan ini seringkali disebut sebagai timun laut. Seperti namanya, gamat emas memiliki warna kuning, merah, atau cokelat keemasan.

Berbeda dengan hewan laut lain yang banyak mengandung kolesterol, gamat emas ini memiliki kandungan kolesterol yang cukup rendah dan protein yang tinggi. Oleh karena itu, gamat emas banyak dikonsumsi baik sebagai bahan pangan maupun sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit.

Tak hanya di Indonesia, gamat emas banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia lain. Negara-negara seperti Korea, Rusia, China, Malaysia, dan Jepang juga banyak mengonsumsi gamat emas berkat banyaknya aktivitas biologis bermanfaat yang dimiliki oleh gamat emas. Beberapa penyakit yang dipercaya dapat disembuhkan oleh gamat emas antara lain kanker, asma, rematik, luka, penyakit-penyakit degeneratif, dan hipertensi (Kokadir et al., 2021).

Komposisi Kimia Gamat Emas

Gamat emas mengandung banyak lemak tak jenuh seperti omega-6 dan omega-3. Lemak-lemak ini sangat baik untuk kesehatan tubuh. Gamat emas juga mengandung banyak protein (kolagen), vitamin A, B1, B2, B3, dan berbagai macam mineral seperti zinc, zat besi, kalsium, dan magnesium.

Selain itu, gamat emas mengandung komponen bioaktif seperti lektin, fucoidan, saponin, kondroitin sulfat, peptida, polisakarida sulfat, glikosaminoglikan, fenolik, cerebrosida, dan sterol. Senyawa-senyawa inilah yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.

Gamat Emas dalam Pencegahan Stroke

Stroke merupakan penyakit yang dapat diakibatkan oleh penggumpalan darah yang akhirnya dapat menyumbat pembuluh darah. Penyumbatan ini menyebabkan aliran darah tidak lancar sehingga terjadi stroke. Salah satu senyawa alami yang dapat mengatasi penyumbatan ini adalah asam arakidonat.

Kandungan lemak tak jenuh dalam gamat emas yaitu omega-6 atau asam arakidonat memiliki efek antitrombolitik (mencegah pembekuan darah). Asam arakidonat akan berikatan dengan sel-sel endotelial dalam tubuh sehingga menyebabkan pengenceran darah. Oleh karena itu, gamat emas dapat mengatasi stroke (Ridhowati et al., 2018).

Selain itu, gamat emas mengandung senyawa glikoprotein, fucan, da lektin. Ketiga senyawa ini memiliki efek dalam meningkakan sirkulasi darah serta mengurangi tekanan darah tinggi (Kokadir et al., 2021).

Manfaat gamat emas ini sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Manfaat gamat emas dapat Anda peroleh dalam produk andalan Widya Herbal Indonesia, PrascittaPrascitta merupakan produk herbal yang mengandung ekstrak ikan gabus (Channa striata), ekstrak gamat emas (Golden Stichopus variegatus), dan ekstrak purwaceng (Pimpinella pruatjan) yang memiliki aktivitas sinergis dalam membantu mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah seperti stroke dan hipertensi.

Produk Prascitta dapat Anda peroleh melalui Customer Service Widya Herbal Indonesia atau kunjungi laman media sosial kami untuk informasi lebih lanjut. Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Widya Herbal Indonesia yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore yang menyediakan Konsultasi Herbal dan Artikel Kesehatan secara GRATIS!

Semoga selalu sehat, panjang umur, serta mulia.

Penulis: apt. Fauziah Nurhasanah, S.Farm
Ditinjau oleh: apt. Risa Umari Yuli Aliviyanti, M. Pharm., Sci.
Editor: Aries Ikawati Arifah

Sumber:

Fawzya, Y. N., Putra, N. A., Witarto, A. B., & Patantis, G. (2020). Golden sea cucumber: Identification and the antioxidant activity of its collagen hydrolysates. Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology15(3), 119–129. https://doi.org/10.15578/squalen.v15i3.511

Kokadir, S., Basilianus, E., & Swandiny, G. F. (2021). A Review over Sea cucumber ( Stichopus variegatus ): A Potential Candidate for Nutraceuticals. 1–8.

Ridhowati, S., Chasanah, E., Syah, D., & Zakaria, F. (2018). A study on the nutrient substances of sea cucumber Stichopus variegatus flour using vacuum oven. International Food Research Journal25(4), 1419–1426.

Artikel Lainnya

Resep Bandrek Secang-Kelapa yang Gu...

Fauziah

17 August 2022

Seputar Penyakit Kardiovaskuler: Pe...

Fauziah

30 August 2022

Jangan Sampai Terlewat, 4 Herbal In...

Fauziah

28 July 2022